Sebelumnya, entry ini dibuat bukan untuk menyudutkan pihak-pihak tertentu. Hanya sekadar unek-unek yang ingin disampaikan sejak lama...
Maaf jika kalian menghabiskan waktu hanya untuk membaca entry panjang ini. Tapi, entry ini benar-benar saya buat sesuai dengan apa yang saya rasakan.
Jadi inilah... ungkapan hati saya sebagai seorang fangirl di dunia fandom.


Ga bisa dipungkiri, semua orang pasti punya idola. Kalau ditanya idola, semua jenis jawaban akan bermunculan. Dan tak jarang juga nama artis kesebut.
Sebagian orang mungkin akan berpendapat, "Ih nggak dewasa banget masih suka artis" "Childish banget" atau bisa juga sampe dibilang "Alay.." -_-
Menurut saya sendiri, nggak baik loh bilang begitu. Kenapa? Suka artis itu kan hak asasi, dan kewajaran.
Coba tanya temen-temen kuliah saya, pas SMP dan SMA pada punya idola nggak. Pasti bisa diitung dengan jari yang nggak punya.
Saya sendiri, meskipun udah umur 20 tahun, masih sangat-sangat menyukai artis idola dari Jepang dan Korea.
Dan perlu kalian ketahui, I'M REALLY PROUD OF IT :)


Kesukaan saya sama Jepang dan Korea memang mendatangkan berbagai pendapat, baik yang pro dan yang kontra.
Khamdan pernah bilang kalo saya keliatan udah kayak bukan WNI, begitu pula dengan Hidayat; yang begitu saya menulis status di Plurk dengan bahasa Jepang merespon dengan sedikit rasa tidak suka dan menyuruh saya untuk mencintai Indonesia.
Sekarang saya beri pertanyaan ke mereka, MEMANGNYA SALAH YA?
Saya sendiri sih mengakui kurang meng`Indonesia`kan diri, tapi bukan berarti juga saya meninggalkan rasa cinta terhadap Tanah Air.
Saya memang tidak suka dan cederung tidak peduli dengan band-band Indonesia saat ini. Kalau diajak karaoke, saya bisa dibilang bengong sendirian di pojok.
Tapi.... saya, insya Allah, fasih menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Dan justru saya lebih senang dengan lagu-lagu itu.
Memang saat SMP saya sempat sangat mengidolakan Sheila on 7, tapi ya hanya itu saja.
Teman, saya tidak menginjak-injak bendera merah putih. Saya tidak membakar Sang Saka Merah Putih. Saya sangat menghormati hari-hari libur Nasional yang bersifat kenegaraan.
Saya pendukung setia Pak SBY dan Pak Budiono, bagaimanapun mereka dicerca oleh masyarakat belakangan ini.
Saya selalu mengikuti perkembangan ekonomi dan selalu berharap menguatnya Rupiah di pasar internasional.
Tentu KETERLALUAN kalau saya masih dibilang tidak cinta Indonesia.


Kenapa saya lebih memilih berkutat di idola Jepang dan Korea?
  1. Hampir semua artis yang didebutkan selalu ditraining sebelum `dilempar ke pasaran`. Skill mereka benar-benar diasah dan tentunya bertambah setiap waktu. Mano Erina saat indie memang dibilang suaranya agak `kurang`, tapi setelah debut major dan merilis album kualitas suaranya meningkat, tak kalah dengan penyanyi solo profesional.
  2. Genre musik yang tidak monoton. Meskipun kebanyakan genre yang terkenal di kedua negara itu berbasis pop, tapi lagu-lagunya sering ditambah instrumen-instrumen yang membuat lagunya menjadi `kaya`. Perubahan paling ekstrim tentu adalah So Nyuh Shi Dae yang album pertama bernuansa pop manis, dan album kedua `ditendang` dengan hip-hop dan dance yang kuat. Tentu bisa didengar bagaimana Into the New World yang `idol banget` dibanting dengan Gee yang fenomenal xD
  3. Fans menghargai idol, idol menghargai fans. Meskipun ada juga fans-fans nakal yang kadang membuat idolanya tidak nyaman, perlakuan terhadap keduanya benar-benar bagus dan saling memanjakan. AAA merilis album best dengan format box set CD,DVD,photobook sebagai perwujudan rasa terima kasih kepada fans yang telah membuat mereka menduduki #1 di single MIRAGE.


Menyukai Jepang dan Korea membuat saya lebih nyaman. Ini alasan yang paling membuat saya tersenyum. Lebay? Nggak juga...
  • Kalau nggak suka idol Jepang dan Korea, saya nggak akan main-main di Photoshop dan akhirnya memiliki `mata grafis` seperti sekarang.
  • Kalau nggak suka Hello!Project, saya nggak akan jadi moderator di Momusuindo yang sangat-sangat saya banggakan.
Intinya, teman-teman yang benar-benar menghargai dan menganggap saya sebagai teman. Kalau boleh curhat, posisi sebagai anak dosen favorit juga pacar asisten praktikum udah cukup membuat saya `keder`.
Gimana nggak, bentar-bentar dibandingin... diomongin... yang paling ekstrim sih ya, dimanfaatkan. Dalam bentuk apapun.
Waktu nilai keluar, HP saya banjir SMS. Isinya sama, nanyain nomor HP asprak dan kenapa nilainya begitu.
Bahkan saya pernah dapat SMS dari teman sekelas saya yang bilang "Wah... kamu jadian sama asprak ya. Nilai kita aman dong.." --;
Yang dipertanyakan, AMAN dari mana? Iya aman kalau dia rajin ngerjain tugas dan jujur D:


Kelakuan saya bisa dibilang jelek di lingkungan kampus. Kalau nggak suka sesuatu langsung bereaksi dan marah. Temperamental. Moody.
Kalau udah benci sama orang, bakal diblack list bagaimanapun si orang tersebut mencoba baikan. Pendendam.
Ekstrim? Yeah... inilah bentuk pemberontakan saya yang sudah cukup `terbully` dengan status anak dosen dan pacar asprak.
Karena kalian tau, serba salah dengan kehidupan kampus saya. Saya dapet nilai bagus diomonginnya "Iya lah bagus, kan anaknya bapak ini..."
Giliran saya dapet nilai jelek "Ih, anaknya bapak ini kok nilainya begini.."
HAYO. Mau gimana coba, kalo kalian jadi saya pasti tertekan deh.
Makanya, saya berusaha sedikit melecengkan imej saya jadi jelek. Bukan tanpa alasan, semua ini agar orang-orang mau menghargai saya SEBAGAI SAYA. Bukan sebagai anak dosen atau pacar asprak.
Semua yang saya lakukan adalah hasil kerja saya sendiri...


Kembali ke idola Jepang dan Korea, di lingkungan kampus bisa terbilang masih sedikit sekali yang suka. Bahkan tau nama-nama idolnya aja bisa dihitung dengan jari.
Keadaan yang minoritas ini awalnya baik-baik saja. Kenapa saya bilang begitu?
Akhir-akhir ini saya sering direcoki oleh orang-orang yang tidak tahu idol Jepang/Korea. Direcoki dalam bentuk apapun.
Lagi asik nonton ditanya, ngapain nonton gituan. Dan berbagai respon miring tentang idol yang saya suka, mungkin nggak perlu disebutin di sini.
Saya tanya aja balik, emangnya saya pernah ngerecokin mereka gitu? Kok kayaknya seneng banget ngurusin apa yang saya suka, padahal saya sama sekali nggak pernah ngerecokin mereka.
Sewot? Iya lah... saya menghargai mereka dan idolanya, tapi kok mereka nggak menghargai saya dan idola saya. INIKAH YANG NAMANYA TEMAN?


CEWE SUKA IDOLA CEWE = LESBI. Pernah beberapa komentar melayang kayak gitu ke saya. Tapi perlu ditekankan, saya tidak lesbi SAMA SEKALI.
Kalo boleh bilang, saya suka idol nggak sekadar lagunya bagus.. suara enak... tapi tentu saja skill!
Nggak cuma yang sekadar seksi... ada sih yang seksi, tapi kembali. Dia ber-skill. Entah dalam akting dorama, dance, akrobatik, dan lain-lain.
Saya suka idola cewe karena mereka seolah `cermin` dari saya. Nyontek fashion, rekomendasi brand, tentu idol cewe yang lebih berpengalaman di situ ^^
Dan jujur, saya juga nggak suka sama komentar `pakaian terlalu minim`. Kalau saya lagi nonton konser, duh.. kalimat itu seliweran.
Padahal.... coba dipikir lagi deh. Di konser mereka kan harus enerjik dan biasanya banyak lompat-lompat. Kebayang nggak sih kalo pake baju panjang-panjang? Malah membatasi gerak mereka kan...
Bisa disiasati baju panjangnya. Duh... pendapat kayak gini nih yang justru aku lebih geleng-geleng, kasian si idolnya kan... udah kepanasan sama lampu dan lightning masih dipaksa pake baju panjang D;


Dan saya masih normal kok. Nggak lesbi. Perlu bukti? -_- saya punya pacar kok. Dan saya bangga banget sama dia. Kenapa?
Dia bisa bertahan dengan fandom saya yang juga idol cowo Jepang dan Korea.
Agak konyol, tapi masih ada lho beberapa cowo di dunia ini yang cemburu sama idol pacarnya. Haha, pastinya dia bukan member MMI.
Soalnya nggak usah jauh-jauh, Adminnya MMI aja yang cowo punya pacar kok.


Udah panjang banget saya nulis.. dan dari sini, banyak banget yang pengen saya simpulkan. Khususnya untuk teman-teman yang selama ini tidak mengerti dengan fandom-fandom saya.
  • Idol juga manusia. Mereka sama kayak kita, bedanya pekerjaan mereka di bidang entertainment.
  • Jangan anggap mereka sebagai cowo/cewe incaran. Boleh mengidam-idam mereka, tapi lebih baik anggap mereka keluarga jauh. Incaran membuat mereka seolah-olah idol murahan.
  • Saya nggak sok-sok minta dihargai kok. Saya cuma pengen kalian mengerti bahwa saya juga punya sesuatu yang dispesialkan, dalam hal ini idola saya.
  • Saya nggak suka dicampuri, apalagi dalam urusan fandom. Strict, tapi saya juga punya privasi untuk saya dan fandom saya.
  • Don't judge the book by its cover. Jangan lihat hanya apa yang saya tonton sekilas, dalami lebih baik. Jangan judge sembarangan.
  • Fandom bukan sesuatu yang buruk, selama tidak memuja ala dewa. Dengan fandom, saya bertemu banyak orang yang akhirnya menjadi teman-teman ngobrol saya. Arina, Shafira, Feriin, Chika, Tanya, Momoi, Vicky, Panda, dan semua yang nggak bisa saya sebut semua namanya di sini.

Akhir kata... saya pengen ngucapin banyak terima kasih sama Kak Faizal Hardi, Ria Astriratma, Kristina Paskianti, Fazariah Rachmawati, Nurul Fitri, dan Marissa Malahayati yang bisa mengerti saya dan fandom saya :)

Terima kasih sudah membaca entry panjang ini.
Semoga dapat membuka mata dan hati semuanya.

Posted by strawieluphy 2/12/10

0 comments

Post a Comment

Subscribe here

Hello!


Free Hit Counter

Me : strawieluphy


INNE LARASATI ♫
inne, nee-chan, strawie, tante inne
teens. 20 going 21st. college 3rd year.
unfortunately not single anymore :P
majoring computer science
with communication skills.
design graphic minded not coding minded.
english but rather being engrish.
quiet but can be talkactive. moody. kind.
crazy fangirl. easy-going. love eat. snackies.
teddy bear and japan obsessed.

Check out my profile here!

photoshop + fandom = MY LIFE!
PROUD TO BE JAPANESE/KOREAN FANGIRL! ♥
Tokyo x Seoul are my SOUL!
blue sky-awesomeness. everything strawberry.
PRINCE NINO (二宮和也) and KAPPA AIRIN (鈴木愛理) worshipper ♥

IPB Badge